Kang Suratno Kenthus pantas saja meradang ketika
beberapa artikel blognya dikopi paste oleh blogger lain. Pasalnya, aktivitas
para pencuri artikel blognya telah berakibat pada penurunan trafik dan page
views. Hal ini saya kira juga dirasakan oleh para blogger yang mengalami kasus
serupa.
Al hasil, blogger asli Gandrungmangu, Cilacap ini,
begitu antusias menceritakan perihal dirinya yang telah melaporkan para pencuri
artikelnya kepada Google selaku penguasa kerajaan mesin pencari. Demikian
seperti yang ia ceritakan kepada saya via facebook messenger siang ini.
Lebih jauh, admin blog www.bloggoblog.com tersebut memberi
tahu saya link-link blog yang dimiliki oleh para pencuri. Untuk dua artikel
saja, hingga siang ini pihaknya telah mendeteksi setidaknya 12 link blog yang
mempostingkan kembali artikel yang mereka curi. Parahnya, artikel tersebut sama
persis dengan aslinya.
Pro dan Kontra
Copy paste merupakan persoalan klasik dalam dunia
blogosphere yang kerap dialami oleh para blogger. Setiap bicara copaser, selalu
saja muncul pro dan kontra di kalangan blogger dengan masing-masing apologinya.
Jika bicara pro dan kontra, maka secara pribadi
saya adalah blogger yang tidak suka (kontra) dengan cara-cara copy paste. Bukan
dengan alasan idealisme, melainkan semata-mata hanya alasan malu. Dengan lain
kata, saya malu jika kemudian artikel yang saya curi dan diposting kembali di
blog saya ketahuan sama si empunya artikel.
Bagi yang pro dengan copy paste kerap beralasan bahwa
dalam dunia maya tidak ada hak kekayaan intelektual yang dapat diajukan ke meja
hijau jika satu karya intelektual dicuri. Alasan lain biasanya boleh saja
dikopas asal diubah gaya bahasa serta mencantumkan link sumber artikel yang
asli.
Alogaritma Google
Terlepas dari pro dan kontra soal copy paste,
sesungguhnya jika artikel blog kita dicuri, kita tinggal melaporkan kepada
google. Dan, langkah melaporkan blog-blog yang dimiliki oleh para pencuri
artikel kepada google, seperti yang dilakukan oleh Kang Suratno Kenthus, juga
para korban lainnya, merupakan langkah yang tepat.
Selain itu, dari waktu ke waktu, google juga terus
megembangkan alogaritmanya untuk memberikan kualitas pelayanan kepada para
penggunanya. Hummingbird, Panda, Pinguin, dan alogaritma lainnya diharapkan
mampu menghilangkan tradisi copy paste yang berdampak buruk bagi blog yang
menayangkan artikel curian. Sebab, substansi dari setiap alogaritma yang
dikembangkan google sesungguhnya selalu menekankan pentingnya kualitas dan
originalitas sebuah tulisan.
Kesimpulan
Jika kita memahami substansi sebuah alogaritma yang
dikembangkan google, masihkah kita, terutama yang serius dengan dunia blogging,
melakukan aktivitas copy paste? Yang cepat atau lambat, pasti akan
menghancurkan reputasi kita sebagai blogger. Atau kita menunggu hingga google
menghapus blog yang kita bagun dengan susah payah? Pilihan ada di tangan
anda.


kisah dan saran yang sangat membangun om..
ReplyDeleteBetul Mas Akip? trims sudah mampir. salam
Deleteorang yang pro terhadap kopaser itu orang yang tak bisa menghargai jerih payah orang lain yang mana sulit sekali dalam membuat tulisan itu. Saya cukup lega jika ada copaser yang rela mengubah gaya bahasa serta memberi link sumber pada artikel yang dipostingnya. Itu lebih baik daripada copas 100% no edit.
ReplyDeletememang jika mau teliti, tak ada yang orisinil mas? semua tulisan, sejarah, perdaban hanya kutipan2 peristiwa masa lalu. meski demikian, mengolah kembali dengan menggunakan bahasa sendiri saya kira itu juga bagian dari orisinalitas.
Deletebetul sekali mas,tergantung orangnya bagaimana menanggapi hal seperti ini.
ReplyDeletemenginspirasi, kang Sukman Ibrahim, aktifis yang konsisten. Salut!
ReplyDeletewakakakkk.....kayane nggak konsisten tuh mas Adib? Sebab idealismenya telah digadaikan dengan profesi sebagai blogger yang sama sekali jauh dari nilai-nilai ideologi yang dulu kita diskusikan bersama...
Deleteadd aku ya di: http://adibabadi.blogspot.com
ReplyDeletesiap komandan....
Delete